Saturday, August 17, 2013

The Day Before



Never thought It would be this fast
Never thought It would be this fun
Never thought I would be THIS lucky
Never thought The One would be Him
Never thought The Time would be Now :)

Setelah mentari menyapa indahnya pagi nanti,
Saya tak kan lagi mengarungi hidup seperti kemarin kemarin.
Tidak tau yang di depan itu apa.

Pastinya sih indah ;)

God always give me best thing,
On His own best time.

(On the day before my wedding, semoga keberkahan-Nya selalu tercurah dalam hari-hari kami. Aamiin)

- Ms. Uma - 

Sunday, June 23, 2013

Coretan - coretan Abstrak

Otak tak kan pernah tau, kemana arah perginya logika dan keinginan menjalani hari.

Ketika mereka tak mau tinggal,
Mereka tak kan tinggal.
Ketika mereka memilih terbang mengangkasa,
Mereka akan melesat cepat menelusup diantara awan hingga tidak terpeta jejaknya.

Ketika jemari menggenggam pena,
Berusaha menerjemahkan permintaan suara hati,
Tak kan ada tinta tertoreh.
Ujung pena akan mengambang menggambari udara.

Untuk kemudian terbang terlempar ke sudur ruangan.
Menghantam dinding dan patah menjadi dua.

-uma-

Sunday, June 9, 2013

Comfort Zone



Sungguh saya sedang tak ingin pulang,
Tak ingin hari berlangsung selain yang begini.
Tak ingin melanjutkan hidup.

Bagaimana tidak,

Seluruh panca indera dimanjakan batuan tinggi menjulang, hamparan hijau, percikan air, pelukan kabut, dan harum cemara.
Hati berulangkali jatuh cinta dengan senyuman makian keluhan celotehan tertekan orang-orang yang terpaksa menjalani yang mereka tanpa disadari tidak mereka nikmati, demi menikmati dunia.

Tuhan, saya sedang berada pada zona kenyamanan.
Berada pada kepuasan rata-rata.

Zona dimana saya merasa akrab, seolah saya memang terlahir melakukan ini.
Sekaligus dimana saya merasa asing, karena saya mencari-cari dimana diri saya yang dulu, berhasrat pada cita-cita dan petualangan.

Seret saya dari kenyamanan ini, Tuhan.

Walaupun nantinya saya akan compang-camping menjalani hari tanpa kepastian.

Namun saya tau, itu nantinya akan menjadi hari-hari dimana saya akan bisa bangga pada diri sendiri, bahwa saya sanggup menolak sebuah kepuasan rata-rata.

-uma-

Thursday, May 16, 2013

200 B.C.




 

Ini adalah masa dimana saya menghayati zaman sebelum teknologi ada.
Signal tidak menjangkau dirinya, dia berada berminggu-minggu di tengah lautan.
Signal telepon pun tidak dapat menghampiri saya, saya tersembunyi dibalik lembah pegunungan.
Menyampaikan surat tak tentu kapan sampainya.
Siapa juga yang akan menyampaikan.
Merpati pos pun tak ada.
Rasa dan cerita hanya tertuang pada puluhan rangkaian kata2 picisan.
Yang saya rangkai dalam angan, ataupun digoreskan pena.
Tanpa alamat tujuan.
Yang saya tau, saya sendiripun akan menertawakannya setelah ini semua berakhir.
Saya (terpaksa) tidak butuh sinyal.

Love is in the air.

Ada di udara, dan saya menghirupnya setiap hari :)