Wednesday, March 28, 2012

Newly Fresh Start

Ada hal yang baru terjadi di hari ini. IGD tempat saya bekerja sehari-hari pindah ruangan. Well, semestinya sih ya, kalau ada pindahan seperti ini, ada orang – orang petugas yang mengangkut barang – barang pindahan seperti tempat tidur pasien, meja tindakan, Lemari obat, lampu sorot, meja dokter, dan lain lain. Tapi karena ini emang ‘lain dari yang lain’, maka staf dan dokter dan perawatnya-lah yang sibuk gotong – royong. Hahahha Cukup menynangkan sih, sok sok ribet angkut barang sambil tertawa - tawa, melontarkan celetukan jenaka, say a lot of “jangan taruh disitu ah, gak simetris!” sambil menata letak yang paling enak dilihat sekaligus ergonomis sekaligus efektif, meanwhile pelayanan kepada pasien tetap dilakukan. Jadinya lah itu pasien ada yang lost sendiri, kadang- kadang mendatangi dokter di meja kecil, kadang kadang ke tempat obat, dan seterusnya, menyesuaikan keadaan.

And I think having some fresh start sometimes works on pumping your positive perspection about something. Saya, walaupun sering membayangkan diri saya mengaplikasikan keilmuan lain selain kedokteran ini, sebenarnya sangat menyukai pekerjaan saya. Perasaan puas setelah (merasa) berhasil membantu pasien melewati penyakitnnya atau minimal meringankan keluhannya itu……. Undescribeably amazing. Sudah mengaku sangat menyukai pun kadang – kadang banyak complain terpikirkan dalam menjalaninya. Kadang – kadang saya mengeluhkan (wlaupun akhirnya menerimanya dengan ikhlas, tapi tetap aja pertamanya mengeluhkan dulu, hehhee) jumlah pasien yang banyak sekali… entah dari mana aja datangnya orang – orang sakit itu. Dengan jumlah yang banyak, saya merasa lelah. Sudah lelah kadang – kadang saya mengeluhkan ketidak-sesuai-an penghargaan material dibandingkan apa – apa yang telah dilakukan. Saya kadang – kadang juga menyayangkan sempitnya waktu bersama keluarga atau hang out bersama teman - teman akibat menjalani pekerjaan ini.

Tapi hari ini itu semua nggak terpikirkan sama sekali. Mungkin karena hati saya sedang senang karena pindah ke tempat baru, mungkin ada harapan baru, saya mungkin berharap AC ruangan lebih dingin, atau kondisinya lebih teratur, atau yang lain sebagainya. Having something New is a cheerful thing.

Well, lain kali akan coba begitu ah, mengubah suasana supaya hati senang, dan punya pandangan lain dari apa apa yang saya keluhkan akan apa saja.

Hope It will works as today, works like a charm.
Welcome, new Place.

-uma-

Sunday, March 25, 2012

Security Paranoid


Hahahahahhaasaya

kemarin baru habis nonton The Raid, yg happening bgt itu loh di twitter. Pendapat saya sih, this movie is awesome!! Efek dan gambarnya bagus-bagus, diatas standar film lokal biasanya. Agak mengingatkan saya sama film Merantau. Awesome juga.Kisahnya tentang sekelompok polisi yang menyerbu sarang penjahat aja sih. Tema yang simpel, cerita yang sederhana tanpa bumbu drama berlebihan. And then the movie is about battle between Polisi dan Para penjahat. Serem bener sih, pake pedang pistol, bayonet, lalala... Nggak kebayang deh kalo di reality ada begituan beneran.


My Fave Scene : Knife vs Gun

Taaapiii sekarang ini saya, berada di ruang tunggu klinik tempat saya jaga, membaca berita di TV "sebanyak ribuan senjata api illegal beredar secara gelap di masyarakat". Whaaat... Berarti yg saya liat di Film kemarin tuh bisa aja beneran, dong.

Dan tadi pagi, saya mendapati korban penjambretan di depan rumah saya. Jadi si mbak-mbak ini sedang santai bersepeda ria di minggu pagi yang cerah. Menyenangkan sekali. Tiba tiba ada penjahat bersepeda motor meminta tas punggung yang di bawa mbak2 tersebut. Mbak-mbak menolak, jadilah tas punggungnya di ambil paksa sambil masih terpasang di tubuh mbak-mbak itu, dan terseretlah itu tubuh mungil sepanjang jalanan beraspal. Ketika akhirnya tubuhnya terlepas dari tas punggungnya, mbak2 itu menangis berteriak-teriak histeris di depan rumah saya. Terluka berdarah-darah.

Setelah mengobati luka-nya, bapak saya mengantar mbak-mbak itu ke kantor polisi.Dan kata Polisi masa begini: pilihan hidup di jakarta cuma dua pak. Jadi orang baik, atau jadi penjahat. Kalo bapak jadi orang baik, yaa siap2 aja jadi korban penjahat. Wweeeww....

Quote yang menenangkan sekali, pak polisi!

Selama ini saya merupakan orang yang berprasangka baik selalu sama keamanan lingkungan rumah, atau dimanapun. Beda dengan bapak saya, yang care banget sama tertutup dan terkunci-nya pintu rumah atau mobil, selalu menghardik saya kalau saya meninggalkan laptop dan tas di mobil, atau menenteng handphone begitu saja di keramaian.

Well, I guess we have to be more aware of our own environtment security. Sepertinya apa yang saya lihat dan alami akhir – akhir ini mulai membangkitkan paranoia saya terhadap sistem keamanan lingkungan di kota ini.(Kemana ajaa selama ini yaa? Hahahhaa)

Berdoa banyak banyak,Waspada banyak banyak.

-uma-

Thursday, March 22, 2012

HER day, not Mine :)


Today's post dedicated to one of my girlfriends. Today she has just fulfill her dream, of becoming a doctor.

Seorang chipi, yang dulu pernah mengungkapkan pada saya:
"Gw gak tau deh kenapa gw masuk FK"
"Gw cuma ngikutin kata bokap gw"
"Soalnya gw gak tau jurusan lain apa"
"Harusnya gw gak disini, deh. Bakat gw gak disini"
Dan bla..bla..bla lainnya, yang menyiratkan she feels that she doesn't belong in faculty of medicine.
And today, here I stand so proud of her, for her achievement adding M.D. Behind her name
.

"Sebenernya umacchi, gw melakukan ini, karena gw gak kebayang profesi lain, selain membayangkan gw jadi dokter"

You want it so bad, girlfriend.
You just doesn't realize it.

Congratulation dear,
Sylvana Evawani, M.D.

-uma-

Saturday, March 17, 2012

Cinta di Sepanjang Jogging Track



Hfff...

After full few weeks of buzzing around in medical service, I took one day off to break a leg. Jadi, pagi hari setelah menyelesaikan shift malam saya, saya menjemput seorang girlfriend untuk janjian jogging bersama di Gelora Bung Karno dengan girlfriends lainnya.
Begitu sampai tanpa pemanasan saya langsung ikut rombongan aerobik yang bergoyang dangdut dengan heboh. Hahahaa so fun. Setelah satu set lagu selesai, saya melanjutkan jogging mengelilingi stadion. The jogging consist of 10% running, 90% walking, and (of course) 100 % staring other people.

Entah apa yang terjadi hari itu saya melihat cinta di mana-mana.

Ada golongan orang yg kelihatan banget kalo mereka atlet, jogging dengan serius, dengan otot dan gerakan yang enak dilihat. Saya baru jalan santai belom ada 1 putaran, mereka udah lari melewati saya 2 kali. Hmmm.. Betapa cinta mereka sama pekerjaannya, atau sama bangsanya, atau sama klub-nya ato apalah.. Sampe rela pagi-pagi begini sudah lari-lari banjir keringat buat latihan. Demi prestasi.

Di jogging track juga pastilah ada love birds yang lari sama-sama. Ada yang pake matching T-shirts, atau pegangan tangan, yg cewek biasanya jogging dengan make up rapih. Giggling-nya khas deh. Yang begini ini biasanya emang tujuan utama-nya bukan olahraga. Cuma cari other activity dalam memadu kasih. Hahahaa.

Atau lihat golongan orang yang cinta diri sendiri, memakai suit khusus yang bisa bikin tubuh mengeluarkan ekstra keringat, mungkin lagi dalam program weight loss. Mungkin karena keinginan sendiri, mungkin juga atas anjuran dokter atau orang - orang terdekatnya. Way to go, selamat berjuang pak, bu !!

Lihat yang satu ini juga menggemaskan, Kids! Banyak anak anak dibawa kesini sebagai salah satu bentuk rekreasi keluarga, bersama mommy and daddy lari atau bersepeda bersama, atau cuma lari-larian, yg penting keluar dari rumah, ketawa sama sama. Beberapa ada juga yg menuntun their pets (doggy ya biasanya, belom pernah saya lihat ada yang nenteng alligator di sini). Kelihatan terpancar cinta dan kebahagiaan dalam keluarga macam begini ini. Hangat melihatnya.

After hours walking and running and laughing around the jogging track, we got tired, ..... and hungry. Jadi kami duduk di trotoar.

Disitu saya melihat cinta lagi.

Seorang kakek jalan perlahan berdua dengan seorang nenek dengan kostum olahraga, holding hands and talking, lalu ada angin bertiup, jilbab si nenek berantakan miring menutupi dahi
nya. Kakek membetulkannya sambil tertawa-tawa. Nenek wajahnya seperti merajuk gitu. Lalu ikut senyum. Dan mereka melanjutkan jalan kaki bersama. Pelan pelan. Wow. Pernah lihat kisah cinta Ellie and Carl Fredrickson di film UP kan? Cinta bersemi berbunga sampai tua, sampai maut memisahkan. Kesan yang tertangkap saat ini ya seperti itu. Saya dan girlfriends memandang mereka, ikut berasa bahagia. Kakek tiba-tiba mengecup dahi nenek. Nenek tersenyum. Yak! Officially, kami iri.
I guess this is my favourite love story among all in this jogging time.

True Love, sweet till last.

Aaah....Ingin juga memelihara cinta seperti itu.


-uma-



Tuesday, March 13, 2012

(Not) A Simple Perception

Let me ask you how's cinderella story?
Some of you would answer as:Poor girl-magic-royal ballroom dance-glass shoes-finding by the prince-luxurious marriage- happily ever after.

How about I ask about snow white story?
And the answer might be:Princess and 7 dwarfs-poison apple-saved by kiss of the true love which (of course) from gorgeous Prince - lovely marriage-happily ever after.

Okay, local bed time story..
Do you know about 'Ande-ande lumut and Klenthing Kuning'?
Cerita yang biasa, lah. Pangeran mencari istri, terdapat kisah moral didalamnya, bla bla bla... akhirnya berjumpalah dia dengan Klenthing Kuning sang gadis mulia, lalu mereka dipersatukan cinta, dan the story end up as dikisahkan bahagia sampai akhir hayat.

Inget waktu gadis kecil dulu, konsep yang tertanam ya seperti itu, dimana cinta-pernikahan-dan kebahagiaan selalu menjadi tiga hal yang paralel. Menjalani-nya ya semudah kita pergi disekolahkan oleh orang tua, then meeting someone yang akan menjadi kekasih, kemudian menikah,, dan itu akhir dari semuanya.. Masuklah ke pintu gerbang kebahagiaan. Memadu cinta berdua hingga akhir hayat. Se-simpel itu.

Tidak pernah tuh dalam benak kepolosan gadis cilik ada yang namanya cinta tak berbalas, pengkhianatan cinta, kesendirian berkepanjangan, harus berpisah karena beda keyakinan, dan lain-lain..yang tidak seindah dongeng-dongeng yang dibacakan.
Coba gimana jadinya kalo Cinderella tidak pernah ditemukan oleh pangeran, karena pangeran berpikir "masa iya upik abu punya sepatu kaca dan bisa dateng ke pesta dansa istana?"
..Atau bagaimana misalnya kalau ternyata satu dari 7 kurcaci di cerita snow white ternyata diam-diam jatuh cinta sama snow white, gimana perih hatinya lihat snow white yang sudah di urus sama-sama itu pergi dibawa orang asing berkuda putih
..Bagaimana kalo Ariel sang Little Mermaid ternyata tidak bisa bersama Eric karena mereka terlalu berbeda (manusia ama ikan duyung, if you don't remember..)..

Dan kalaupun benar, akhirnya Bertemu kekasih dan menikah, apakah akan selalu diikuti dengan Happily ever after?

True story time,
Beberapa tahun lalu, every monday morning saya memperhatikan ada seorang wanita melewati rumah saya. Arah jalannya berbeda dengan orang- orang lain, yang pada jam segitu baru akan memulai aktivitasnya. Dia mengarah ke perumahan, pulang ke rumahnya. Belakangan saya baru tau, kalau wanita itu baru pulang dari rumah suaminya yang kedua. What?! Ya, dia memiliki dua suami, meskipun poliandri nggak umum dan nggak bisa di sahkan di negara ini. Setiap weekend dia pulang ke rumah suami kedua-nya, yang menafkahinya berikut keluarga dan termasuk suami pertama-nya selama ini.

What?!

Ya, .... Begitulah. FYI, suami pertama wanita ini seorang yang sehat, dan juga berpenghasilan, tapi mungkin ya sedikiiiiii...iit kali ya.Pilihan yang sulit dijalani ya, memutuskan untuk membelah hati seperti itu, mungkin faktor ekonomi juga berperan sih disini. Keadaan rumit begini membuat saya tak lagi ingin bertanya pada wanita ini, masihkah pernikahannya (entah pernikahan yang mana)paralel dengan kebahagiaannya?

Fake story time, (hehehe)
Beberapa tahun lalu juga saya menonton sebuah sinetron, hehehe judulnya saya lupa. Tapi kisahnya tentang wanita bernama Hanum, yang diceraikan suaminya Sunyoto, karena Sunyoto akan menikah lagi dengan wanita yang lebih muda. Naah... Tidak selesai sampai situ saja, setelah cerita begini begitu rupanya sunyoto dan hanum ini masih sama-sama menyimpan cinta, setelah beberapa lama bercerai, jadilah ada usaha untuk mereka menikah kembali. Cerita yang aneh ya.. Saya pikir cerita dramatis njelimet ruwet begini hanya ada di sinetron..
Namuuuuun... Beberapa hari ini sedang tersiar kabar ada salah seorang tokoh masyarakat melakukan hal yang sama, menikah dengan istri kedua, kemudian menceraikan istri pertama, kemudian akan menikah kembali dengan istri pertama, yang berarti istri tua ini menjadi istri kedua.. Karena.. Bla bla bla... Hahahhaaa

One does not as simply as our childhood imagination.

Bukannya saya skeptis dengan love story atau pernikahan ya, hehehhee just thinking that reality is much more complicated that little girl innocent imagination about love-marriage-happiness thing.

Paling bener emang pegang ajaran agama aja deh,Bahwa jodoh itu di tangan Tuhan (dan akan tetap disana kalo kita gak menjemput, hehehee), pernikahan itu ibadah dan menjalaninya harus sesuai pakem ibadah, tidak untuk menyakiti, mencita-citakan keluarga sakinah mawaddah wa rohmah dan seterusnya dan seterusnya.. Kalo udah gitu kayaknya mungkin aja sih love-marriage-happiness menjadi hal yang paralel, mewujudkan baiti jannati, rumahku istanaku.

Ini emang sok tau ngomong doang sih,Saya kan belum beneran merasakan menjalani pernikahan. Hehehe

Hope mine will as sweet fairy tale as hell.

Happily.
Ever.
After.

-uma-

Monday, March 12, 2012

Struggle to Survive

Hola,Miracle.
Nice to see you again.

Jadi begini ceritanya. Seusai lepas jaga malam, jam 9 pagi,, ada datang pasien hamil 20 minggu dengan perdarahan pervaginam.
Karena curiga abortus, dirujuklah itu ibu ke spesialis kandungan.
Ibu itu menunda keberangkatannya karena mau menunggu suaminya yang mau datang ke kantor dulu untuk absen dan minta izin, baru setelahnya ke Sp.OG bersama suaminya. Sudah ditawarkan untuk diantarkan saja secepatnya ke RS, tapi ibu itu bersikeras mau menunggu suaminya saja.

Baiklah.

Selang berapa menit kemudian, terdengarlah jeritan dari kamar mandi. Ibu tadi rupanya kembali mengeluarkan darah,, kali ini beserta bayi yg baru 20 minggu itu keluar lengkap dengan plasentanya. Panjangnya tak lebih dari 25 cm dengan taksiran berat 500 gram maksimal. Bayi itu membiru abu abu tak bergerak di lantai kamar mandi. Kulitnya masih licin tanpa rambut dimanapun. Belum terlihat gurat2 garis telapak dan sidik jari di kaki dan tangannya. Pada beberapa jemarinya belum tumbuh kuku. Kelaminnya belum terbentuk sempurna. Tak mungkin ada kehidupan dalam jasad begitu. Ibu itu menangis, menjerit2 tidak mau beranjak dari kamar mandi.
Kemudian saya, membereskan newborn non-viable baby, dan memasukkannya berikut plasentanya ke dalam baskom besar, lalu menutupnya dengan kain steril putih. Sengaja belum saya bungkus rapih supaya ayah si baby bisa melihatnya dulu.

Selang beberaapa menit saya mandi, ganti baju dn beristirahat. Lalu entah mengapa saya ingin melihat lagi si bayi mungil. Saya datangi baskomnya, saya singkap penutup putihnya saya pandangi jasadnya dengan sedih.
Lalu tiba2...

Iga-nya bergerak.

Dia bernafas.

Langsunglah kami mengambil tabung oksigen, suction untuk menyedot lendir yang menghalangi jalan nafas bayi, menyelimuti baby dengan linen kering, menyoroti dengan 3 lampu pijar, dan mengalasi baby dengan warmer. Dengan nasal canule dewasa (seadanya) kami memeganginya menempel pada hidung baby. Mengganti alasnya dengan linen kering dan hangat, menyelimutinya. Berganti-ganti.
Sekitar 30 menit setelah itu, warna kebiruan di wajah baby memerah, dan dia menangis lirih.

Eee....aaaa...eeee....

Perasaan kami tak terkatakan deh mendengar suara pelan sederhana itu.

Ayah si bayi tiba, lalu melihat keadaan bayi-nya dan menangis. Limbung hampir pingsan. Sayangnya kondisi baby sangat tidak stabil sehingga riskan untuk dibawa tanpa instalasi ambulans ke RS dengan fasilitas yang lebih lengkap. Lagipula sudah keputusan keluarga untuk membawa baby saja pulang, karena tidak memiliki biaya untuk perawatan intensif di RS (yang pasti tak kan sedikit).

Saya pun tau prognosisnya, seandainyapun baby dibawa ke RS lengkap. Nasa canule seadanya yang sedari tadi dipasang terpaksa di hidungnya juga theoritically will irritate her nasal mucous and lungs.

Beberapa jam kemudian adik saya texting mengabarkan baby meninggal. Non-viable baby born, berhasil bertahan beberapa jam setelah sebelumnya bermenit-menit kedinginan di basahnya lantai kamar mandi, dan tanpa support oksigen dan kehangatan di dalam baskom dingin.

Miracle.

Setelah beberapa lama, masih membuat speechless.

-uma-

Friday, March 2, 2012

2 a.m.

2 a.m.


This exactly is time when you would coincidentally up from sleep,

A few seconds later someone whom you really fall for would popped up into your mind,

Then His/Her Face would haunt your brain until ….. the next morning …… where you have to prepare yourself to go to work.

And the question would popped up again fot the hundredth time,


“How IT could be end up like THIS?”


-uma-

Thursday, March 1, 2012

Ironi Negeri

Episode Diabetes Mellitus

P: Dok, obat saya jangan banyak – banyak

D: Iya pak, ini Cuma dua macam, kok, saya kasih buat satu minggu dulu, nanti kontrol ya, luka di kaki-nya kita lihat lagi.

P: buat dua hari saja dok, saya nggak punya uang.

D: Yasudah buat sementara dua hari dulu, sisanya ditebus besok lagi ya

P: Doakan saya aja dok, mudah – mudahan 2 hari ini saya sembuh, saya nggak kuat beli obat lagi.

D: ….


Episode Contusio Cerebri

P: Tolong, Dokter.. anak saya ketabrak mobil.. diem aja daritadi saya panggil, banyak banget darahnya dok.. dari telinganya juga keluar..

D: Ibu, ini saya harus Rujuk ke RS, saya nanti kasih pengantara rujukan dan siapkan ambulansnya ya

P: Dirawat dokter saja, dok.. saya nggak punya uang buat ke RS


Episode Stroke

D: Bu, bapak harus segera dibawa ke RS ya, saya nggak bisa kasih obat apa – apa, emang harus dibawa ke yang fasilitasnya lebih lengkap.

P: iya dok, .. Saya kumpulin keluarga dulu

(Besoknya di depan ruamhnya ada bendera kuning)

Episode Malnutrisi dan Kurang Energi Protein

D: Bu, anak umur segini harusnya beratnya nggak segini bu, ini sangat kurang..

P: Iya dok. Makannya mau padahal. Saya kasih indomie, dia mentah juga doyan, dok. Dulu waktu kecil sih dia suka juga makan tanah sama batu.


Episode Post Sectio Caesaria

D: bu, Kenapa bekas luka operasinya jadi begitu? Ibu nggak doyan makan? Apa obatnya nggak diminum?

P: saya makan dok, nasi putih sama garam. Sengaja nggak makan ikan dan telor dan ayam, takut bekas operasi saya jadi amis.

D: Ini luka-nya nggak sembuh – sembuh, bu..

P: Lagian irit dok, makan begini.... saya seneng kok,....


Orang Miskin Dilarang sakit !!!

Sudah sakit, Susah Sembuhnya !!!


Setiap hari saya terlibat dengan percakapan macam begini,

Dan sekarang, ketika sedang melepas lelah sambil makan pisang goring di kamar jaga, saya menonton berita di TV:

Pembangunan toilet 2 Milyar,

Pembangunan Lahan Parkir 3 Milyar,

Renovasi Kantor 4 Milyar,

Bikin kolam Renang 5 Milyar,

Pesan Cincin dan lencana keanggotaan 6 Milyar,


Bla… bla… bla…


Apa Sih ?!

(Okay, I dramatized last sentences. But Still…ironic !! I think You Got the point)


Emang Kenapa kalu toiletnya nggak all brand luxurious new?

Emang Kenapa Kalau parkir mobil jadi susah?

Emang Kenapa Kalau kantornya kurang mewah?

Emang kenapa kalau Catnya agak usang?


Compare to masalah kesehatan yang dihadapi orang – orang kurang berpunya, rasanya ……………………

Oh, Please.. Ladies and Gentlement, we know WE CAN do more !


-uma-


Note: dan saat ini saya benci sekali saya masih Cuma seorang dokter umum yang nggak bisa berbuat banyak.. Saya harus jadi dokter spesialis supaya lebih pintar, dan harus lebih bergelimang harta supaya bisa aja berbuat apa sesuka saya untuk bantu orang – orang itu. Aamiin.