Saturday, January 28, 2012

Saturdate Waffles



On this special evening, I've got special saturdate with the most lovely man in the world: my daddy

Saya selalu merasa santai kalau sedang bersenang-senang dengan orangtua saya.
Berasa gak perlu terlalu dress up,
Berasa gak perlu keluar uang banyak,
Hahahaaa
Anyway, kami melakukan hal2 biasa menghabiskan malam di pusat perbelanjaan, ya liat-liat, belanja, dan.. Makan. Kali ini makannya di A&W karena saya lagi pingin (banget) makan waffle Ice cream.

Saya inget dulu sukaaaaa bgt sama waffle Ice cream ini, beberapa kali saya dan sahabat saya maksain ke A&W di sela-sela kuliah dulu untuk menikmati waffle-nya.
Almost Everyday.
Tak pernah bosan.
Dulu itu sebuah kemewahan tersendiri buat saya, sekaligus kemewahan yang affordable karena harganya lumayan murah dibandingkan signature Ice Cream lainnya.

So long long time ago.

Jadilah saya memesan, membayar, dan menunggu The Waffle datang.

Ketika akhirnya datang,
Ada yg agak aneh. Waffle-nya terasa berbeda, tak seenak dulu, jauh dari ekspektasi saya.

Mungkin resep waffle-nya berubah.
Mungkin org yg membuatnya kurang teliti.
Mungkin ekspektasi saya yg berlebihan.
Mungkin suasananya nggak seperti dulu.
Or maybe just as simple as I'm changed,
From a person who loved the waffle become the one who think The Waffle is just regular desert.

Hmm I was not enjoy it that much anymore.

The Waffle could be metaphorically describes anything on life. About those changing thing.
One, We could just complain the changes, and blame on it.
Or Two, we could go through with it and choose to take it easy.

I liked two.
Itulah kenapa saya tambah order Mix-fruit sebagai desert.

Dan saya menikmatinya :D

-uma-

Monday, January 23, 2012

Children Playground




Good Morning..

As enjoying my Sunday morning coffee, saya memperhatikan anak – anak bermain di luar klinik. Ada sekitar sepuluh anak laki –laki usia 7-12 tahun bermain bola plastic.

Saat menendang, dia tertawa.

Lalu jatuh terpeleset bola, dia tertawa.

Berhasil menyarangkan gol ke gawang lawan (yang hanya dibatasi oleh dua tumpukan sandal) dai bersorak gembira, lalu tertawa.

So Fun.

Kemudian ada salah satu dari mereka terjatuh karena tersandung temannya. Lalu mukanya menampakkan kemarahan. Mereka bertengkar, saling menyalahkan. Lalu teman 0 temannya yang lain membaca situasi dan melerai keduanya.

Lalu reda sebentar.

And then they laugh their ass off again.

Tak lama kemudian, ruko tempat lokasi klinik ini satu persatu memulai jam operasinya. Motor pekerja dan penjaga ruko berdatangan. Tempat mereka bermain bola plastic menyempit. Akhirnya mereka bubar karena diusir salah satu security.

Mereka pulang sambil tertawa berangkulan,s ambil saling ledek,d engan kata - kata yang ( in my humble opinion) lumayan kasar untuk diucapkan anak – anak. Beberapa menaiki sepeda and run it very slowly supaya bisa ikut melempar kata – kata celaan.

Sayang sekali ya suasana spontan bermain gembira begitu sudah jarang di kota besar. Janjian di pelataran ruko, membawa bola plastic hasil patungan (atau hasil boleh nemu). Biasanya anak – anak jaman sekarang main bola/softball/other sports-game sama-sama karena rutin dimasukkan klub oleh orang tuanya. Atau bermain harus merengek diajak ke pusat bermain anak yang sering ada di mall (not to mention, the cost that relatively expensive for just enjoying the playground). Atau bermain di kelompok bermain dengan aturan – aturan baku terprogram, yang (mungkin) dianggap ‘les’ oleh anak – anak. Bukannya bermain.

Atau anak – anak sekarang sudah ‘puas’ menganggap bermain sebagai mengutak –atik PSP atu iPad-nya di sela – sela kepadatan kegiatan sehari – hari.

Mudah – mudahan anak saya nanti bisa menikmati bermain yang sebenarnya, mengeksplorasi motorik sepuas hati, bercengkrama dengan kawan – kawan sambil tertawa – tawa just like anak – anak yang baru saja menghilang dari pandangan saya ini.

Let’s play.

-uma, mom to be-

Sunday, January 15, 2012

Teradiksi

Semua Terasa Indah.

Padahal Cuma untuk berjumpa beberapa jam.


Naik kereta ekonomi tidak masalah.

Menjadi biker 2,5 jam tidak masalah.

Turun dari taksi menembus kemacetan tidak masalah.

Melintasi puluhan kilometer di tengah malam tidak masalah.

Merelakan shift 6x24 jam demi berjumpa tidak masalah.

Mengganti nomer ponsel baru tidak masalah.


Menjadi manusia sarden.

Maximum tanned.

Air Pollution victim.

Supir BUS AKAP.

Mutated as zombie.


Doesn’t Matter.


Teradiksi rindu.


Toksik.


-uma-

Saturday, January 7, 2012

The Rainfall

Rain with Love by Widjita


raindrops on roses and whiskers on kittens…


Saya selalu suka hujan.

Waktu SD suka sekali pulang sekolah menerobos hujan bersama teman – teman, walaupun habis itu saya akan menggigil karena flu. Besoknya, diulangi.

Hujan selalu mengingatkan saya pada seseorang, yang mencintai hujan. Dia bisa berlama – lama memandangi hujan turun deras berbasah – basahan, dan tak lama kemudian komentar puitis tentang hal – hal sederhana meluncur lancar dari bibirnya.. syair roman picisan yang biasanya akan saya tertawakan. Hahaha..

Dia yang seorang rekan sejawat, pria melankolis super romantic, berbicara melalui concrete care dan belasan lagu retro klasik disertai selingan vocabulary bahasa belanda. Hehehehehehhehehehehheheee.

Ohya, dia… yang keberadaannya juga mengingatkan saya pada:

Meeting Mr. right in a Wrong Time SAMA SAJA gak ketemu siapa – siapa sama sekali. Hehehehehhehhee..

Kalau sekarang sih saya sudah tau, Kalau hujan adalah salah satu waktu terbaik untuk berdoa, karena kemungkinan akan dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan Doa.

Ya Allaah, berkahilah umur kami, berikan kami kelapangan ilmu, kemudahan rezeki, berikan kami kesehatan, keselamatan dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabb al Alamin.


Sukaria. Romansa. Harapan.


Saya suka tiga – tiganya J

-uma-

Friday, January 6, 2012

Phoebe

Ketika Mati Lampu

Krik Krik Krik Krik

“New York City has no power, and the milk is getting sour..

But no need for me to worry, ‘Cause I stay away from Dairy…”

Honest. Loyal. Extremely Weird

Hahahahahahhahhaaa….











I Miss Phoebe

-uma-