Entah bagaimana garis perjodohan saya dengan pria ini. Ketika saya baru masuk mall paling legendaris di jakarta selatan siang tadi, saya berpapasan dengan seorang pria. Berjumpa pertama di Pintu masuk lobby. Then he's everywhere I go.
Usianya sekitar tengah atau akhir 20-an. Tampan ukuran rata-rata dengan kulit agak gelap dan cambang membingkai rupa-nya. Memakai kemeja santai dan celana jeans. Dengan tinggi sekitar 180 cm dan tubuh proporsional, ya cukuplah membuat wanita menahan lekat pandangan terhadapnya beberapa detik sambil melintas lalu.
Ketika saya akan mendaftarkan nama saya dalam waiting list sushi tei untuk makan siang, ada pula pria molek ini mendaftar di belakang saya. Ketika saya sedang jalan-jalan, randomly meet this guy again in some store.
Hingga saya hendak keluar ke parking area, saya melihat dia di area parking yang sama.
Jodoh banget.
Yang saya perhatikan, dia sering sekali memeriksa keadaan rupa-nya melalui cermin, atau yang mirip cermin. Ketika di toko, tentu saja dia mencoba kecocokan baju atau sepatu yang akan dibeli-nya melalui cermin. Ketika melewati eskalator, dia menengok pantulan wajahnya di dinding eskalator, membetulkan letak kacamatanya. Ketika saya sedang mencari letak toko Kipling melalui store directory, saya melihat dia sedang memperhatikan pantulan wajahnya di pintu lift sambil membetulkan kerah kemeja-nya.
Seperti biasa, saya suka (sok tau) menebak kepribadian orang melalui tingkah laku yang saya amati. Pria ini pastilah peduli banget sama penampilannya, peduli sekali dengan pendapat orang lain akan diri-nya. Mungkin dia memiliki profesi yang mengharuskan dia punya tingkah laku tertentu, menjaga image demi kepercayaan kliennya. Must be one perfectionist guy dengan target tinggi dalam hidupnya. Seems right.
Sampe suatu ketika saya di parkiran, melihat dia mengendarai mobilnya. (Sedan mulus warna terang yang kinclong. Dalem hati: itu mobil pasti bersih banget, teman-teman dilarang makan dan minum di dalem mobilnya. Hehehe). Dan dia membuang bungkus makanan ke luar mobilnya dari kaca jendela, begitu saja dibuang sembarangan ke jalanan parkiran.
Nila setitik rusak susu sebelangga.
Dia bukan orang perfeksionis, cuma pria egois narsistik yang kurang punya kepedulian sama lingkungan sekitarnya.
Dear Good-looking Handsome man who checked yourself frequently on the mirror,
Your tiny single bad attitude has just turned off your adorable external look.
Maybe you need more time to check your own 'reflection' on the 'mirror'.
Oopps..
Berlaku buat saya juga.
Cermin mana, cermin?
Mau 'ngaca' :D
-uma-
No comments:
Post a Comment