Selamat Hari Libur.
Sudah 3 hari ini saya dan 2
girlfriends (me)-libur-(kan diri) dari pekerjaan menjadi dokter, and have fun
refreshing. Sudah lama kami ingin mencoba melihat dan menikmati different city,
with different culture. Maka sampailah kami di Bangkok.
We were sooo enjoying the
city. Kami bisa jalan kaki kemana-mana, dan baru jalan sedikit-sedikit ada
temple cantik yang menarik buat dilihat. Lapar sedikit, ada tukang jajanan
dengan harga yang murah. Hahhaaa..
We were also enjoying the
traffic, kalau misalnya abang tuk-tuk atau siapapun bilang:
"that's a bad Idea going
there in this hour, you will trapped by a very very bad traffic jam" ...
Dan ketika dijalanin, ternyata ya nggak macet2 amat, cuma crowded biasa. Weak!!
Well Hellooo, I'm Jakarta Kid
and I could handle a lot worse traffic than just THIS! Everyday! Hahaa..
Emm, bukan hal untuk
dibanggakan juga sih
(Merenung)
Anyway, pilihan
transportasinya juga nggak cuma jalan kaki dan bus/tuk-tuk/taxi/MRT.. There's
this river, Chao Phraya.. Setiap saat hilir mudik Boat dan ferry mengangkut
penumpang. Mengantar beraktivitas harian, atau melanjutkan petualangan
lihat-lihat melalui aliran air. Nah, yang begini di Jakarta belum ada, wisata
sungai.
Suatu hari, kami merencanakan
mengarungi Chao Phraya dengan boat. Tapi, karena kami terlalu sibuk dengan
aktivitas favorit kami, yaitu get lost nyasar-sok-tahu ditengah kota, maka kami
baru sampai port boat-nya pada malam hari, naik boat jam terakhir pula. But
even so, thank GOD we made it. Yeiy!!
Unfortunately, bapak2 penjaga
pintu kok ya nggak bisa bahasa inggris, kami jadi kesulitan, mau nanya boat
mana yg kami ambil.
But thank GOD (again), ada
kakek2 sekitar situ bisa menjadi translator, dan akhirnya menunjukkan kami
jurusan yang benar. Ternyata kakek itu juga mau nak boat yg sama, and propose
to join out boat seat. Kami menyambut
hangat, dan jadilah sepanjang perjalanan mengarungi Chao Phraya kami
mendengarkan dia mendongeng.
"I take this boat
everyday, from my house near temple of sleeping Buddha. Everyday. I take this
boat. Then I return. I take this boat, everyday. "
Jadi, kakek itu seorang
pensiunan, berumur 64 tahun. Setiap hari dia naik boat bolak balik, dari port
satu ke yang lainnya, sampai ujung, lalu balik lagi. Kadang2 singgah sebentar
sebelum naik boat berikutnya. Dia mengaku melakukan itu setiap hari untuk refreshing.
Well,, dengar pengakuan orang
yg tiap hari ikut jurusan boat nggak jelas 'cuma' untuk refreshing, pasti
menyangka: Ini kakek pasti hidup sendiri, kesepian, maka daripada nggak
ngapa-ngapain, maka dia ngalor ngidul naik boat aja.
" I have two sons. First
son graduated in USA, second son graduated in Scotland."
Ternyata masih ada anak,
sodara-sodara. Dia punya dua anak lulusan luar negeri, dan dengan bangga dia
memperlihatkan potongan2 tiket pesawat atas nama-nya, ketika dia mengunjungi
dua putra kebanggaannya itu. Semua tiket pesawat, karcis kereta, dan receipt
penginapan disimpan rapi dalam dompetnya. Dikelompokkan dalam ikatan karet
gelang, sesuai tahun kunjungannya.
Well, ini kakek pasti tipe
orangtua kesepian, yang ditinggal atas kesibukan anak2nya.
"Now my sons live in my
house, I have 5 generation in my house, there my mother, 84 years old, then me
64 years old and my wife 60 years old, My sons, then my son's children, and
then their babies also in my house."
What?! Jadi ngapain kakek2
ini bolak-balik mengarungi Chao Phraya sendirian setiap hari. Hahahaaa...
Kemampuan sok tau kami dalam menebak-nebak orang selesai sampai disini.
Salah semua.
-uma-
No comments:
Post a Comment