Tuesday, May 8, 2012

Failed River


http://static.asiawebdirect.com/m/bangkok/portals/bangkok-com/homepage/attraction-waterway/chao-phraya-river/TopPageContent/0/BigImage/chao-phraya-river.jpg

Selamat Hari Libur.

Sudah 3 hari ini saya dan 2 girlfriends (me)-libur-(kan diri) dari pekerjaan menjadi dokter, and have fun refreshing. Sudah lama kami ingin mencoba melihat dan menikmati different city, with different culture. Maka sampailah kami di Bangkok.

We were sooo enjoying the city. Kami bisa jalan kaki kemana-mana, dan baru jalan sedikit-sedikit ada temple cantik yang menarik buat dilihat. Lapar sedikit, ada tukang jajanan dengan harga yang murah. Hahhaaa..
We were also enjoying the traffic, kalau misalnya abang tuk-tuk atau siapapun bilang:
"that's a bad Idea going there in this hour, you will trapped by a very very bad traffic jam" ... Dan ketika dijalanin, ternyata ya nggak macet2 amat, cuma crowded biasa. Weak!!
Well Hellooo, I'm Jakarta Kid and I could handle a lot worse traffic than just THIS! Everyday! Hahaa..

Emm, bukan hal untuk dibanggakan juga sih
(Merenung)

Anyway, pilihan transportasinya juga nggak cuma jalan kaki dan bus/tuk-tuk/taxi/MRT.. There's this river, Chao Phraya.. Setiap saat hilir mudik Boat dan ferry mengangkut penumpang. Mengantar beraktivitas harian, atau melanjutkan petualangan lihat-lihat melalui aliran air. Nah, yang begini di Jakarta belum ada, wisata sungai.

Suatu hari, kami merencanakan mengarungi Chao Phraya dengan boat. Tapi, karena kami terlalu sibuk dengan aktivitas favorit kami, yaitu get lost nyasar-sok-tahu ditengah kota, maka kami baru sampai port boat-nya pada malam hari, naik boat jam terakhir pula. But even so, thank GOD we made it. Yeiy!!
Unfortunately, bapak2 penjaga pintu kok ya nggak bisa bahasa inggris, kami jadi kesulitan, mau nanya boat mana yg kami ambil.

But thank GOD (again), ada kakek2 sekitar situ bisa menjadi translator, dan akhirnya menunjukkan kami jurusan yang benar. Ternyata kakek itu juga mau nak boat yg sama, and propose to join out boat seat.  Kami menyambut hangat, dan jadilah sepanjang perjalanan mengarungi Chao Phraya kami mendengarkan dia mendongeng.

"I take this boat everyday, from my house near temple of sleeping Buddha. Everyday. I take this boat. Then I return. I take this boat, everyday. "

Jadi, kakek itu seorang pensiunan, berumur 64 tahun. Setiap hari dia naik boat bolak balik, dari port satu ke yang lainnya, sampai ujung, lalu balik lagi. Kadang2 singgah sebentar sebelum naik boat berikutnya. Dia mengaku melakukan itu setiap hari untuk refreshing.
Well,, dengar pengakuan orang yg tiap hari ikut jurusan boat nggak jelas 'cuma' untuk refreshing, pasti menyangka: Ini kakek pasti hidup sendiri, kesepian, maka daripada nggak ngapa-ngapain, maka dia ngalor ngidul naik boat aja.

" I have two sons. First son graduated in USA, second son graduated in Scotland."

Ternyata masih ada anak, sodara-sodara. Dia punya dua anak lulusan luar negeri, dan dengan bangga dia memperlihatkan potongan2 tiket pesawat atas nama-nya, ketika dia mengunjungi dua putra kebanggaannya itu. Semua tiket pesawat, karcis kereta, dan receipt penginapan disimpan rapi dalam dompetnya. Dikelompokkan dalam ikatan karet gelang, sesuai tahun kunjungannya.
Well, ini kakek pasti tipe orangtua kesepian, yang ditinggal atas kesibukan anak2nya.

"Now my sons live in my house, I have 5 generation in my house, there my mother, 84 years old, then me 64 years old and my wife 60 years old, My sons, then my son's children, and then their babies also in my house."

What?! Jadi ngapain kakek2 ini bolak-balik mengarungi Chao Phraya sendirian setiap hari. Hahahaaa... Kemampuan sok tau kami dalam menebak-nebak orang selesai sampai disini.

Salah semua.

-uma-

No comments:

Post a Comment