Ada hal yang baru terjadi di hari ini. IGD tempat saya bekerja sehari-hari pindah ruangan. Well, semestinya sih ya, kalau ada pindahan seperti ini, ada orang – orang petugas yang mengangkut barang – barang pindahan seperti tempat tidur pasien, meja tindakan, Lemari obat, lampu sorot, meja dokter, dan lain lain. Tapi karena ini emang ‘lain dari yang lain’, maka staf dan dokter dan perawatnya-lah yang sibuk gotong – royong. Hahahha Cukup menynangkan sih, sok sok ribet angkut barang sambil tertawa - tawa, melontarkan celetukan jenaka, say a lot of “jangan taruh disitu ah, gak simetris!” sambil menata letak yang paling enak dilihat sekaligus ergonomis sekaligus efektif, meanwhile pelayanan kepada pasien tetap dilakukan. Jadinya lah itu pasien ada yang lost sendiri, kadang- kadang mendatangi dokter di meja kecil, kadang kadang ke tempat obat, dan seterusnya, menyesuaikan keadaan.
Wednesday, March 28, 2012
Newly Fresh Start
Sunday, March 25, 2012
Security Paranoid
Hahahahahhaasaya
Dan tadi pagi, saya mendapati korban penjambretan di depan rumah saya. Jadi si mbak-mbak ini sedang santai bersepeda ria di minggu pagi yang cerah. Menyenangkan sekali. Tiba tiba ada penjahat bersepeda motor meminta tas punggung yang di bawa mbak2 tersebut. Mbak-mbak menolak, jadilah tas punggungnya di ambil paksa sambil masih terpasang di tubuh mbak-mbak itu, dan terseretlah itu tubuh mungil sepanjang jalanan beraspal. Ketika akhirnya tubuhnya terlepas dari tas punggungnya, mbak2 itu menangis berteriak-teriak histeris di depan rumah saya. Terluka berdarah-darah.
Setelah mengobati luka-nya, bapak saya mengantar mbak-mbak itu ke kantor polisi.Dan kata Polisi masa begini: pilihan hidup di jakarta cuma dua pak. Jadi orang baik, atau jadi penjahat. Kalo bapak jadi orang baik, yaa siap2 aja jadi korban penjahat. Wweeeww....
Quote yang menenangkan sekali, pak polisi!
Selama ini saya merupakan orang yang berprasangka baik selalu sama keamanan lingkungan rumah, atau dimanapun. Beda dengan bapak saya, yang care banget sama tertutup dan terkunci-nya pintu rumah atau mobil, selalu menghardik saya kalau saya meninggalkan laptop dan tas di mobil, atau menenteng handphone begitu saja di keramaian.
Well, I guess we have to be more aware of our own environtment security. Sepertinya apa yang saya lihat dan alami akhir – akhir ini mulai membangkitkan paranoia saya terhadap sistem keamanan lingkungan di kota ini.(Kemana ajaa selama ini yaa? Hahahhaa)
Berdoa banyak banyak,Waspada banyak banyak.
Thursday, March 22, 2012
HER day, not Mine :)
Seorang chipi, yang dulu pernah mengungkapkan pada saya:
"Gw gak tau deh kenapa gw masuk FK"
"Gw cuma ngikutin kata bokap gw"
"Soalnya gw gak tau jurusan lain apa"
"Harusnya gw gak disini, deh. Bakat gw gak disini"
Dan bla..bla..bla lainnya, yang menyiratkan she feels that she doesn't belong in faculty of medicine.
And today, here I stand so proud of her, for her achievement adding M.D. Behind her name
"Sebenernya umacchi, gw melakukan ini, karena gw gak kebayang profesi lain, selain membayangkan gw jadi dokter"
You want it so bad, girlfriend.
Saturday, March 17, 2012
Cinta di Sepanjang Jogging Track
Hfff...
Tuesday, March 13, 2012
(Not) A Simple Perception
-uma-
Monday, March 12, 2012
Struggle to Survive
Nice to see you again.
Jadi begini ceritanya. Seusai lepas jaga malam, jam 9 pagi,, ada datang pasien hamil 20 minggu dengan perdarahan pervaginam.
Karena curiga abortus, dirujuklah itu ibu ke spesialis kandungan.
Ibu itu menunda keberangkatannya karena mau menunggu suaminya yang mau datang ke kantor dulu untuk absen dan minta izin, baru setelahnya ke Sp.OG bersama suaminya. Sudah ditawarkan untuk diantarkan saja secepatnya ke RS, tapi ibu itu bersikeras mau menunggu suaminya saja.
Baiklah.
Selang berapa menit kemudian, terdengarlah jeritan dari kamar mandi. Ibu tadi rupanya kembali mengeluarkan darah,, kali ini beserta bayi yg baru 20 minggu itu keluar lengkap dengan plasentanya. Panjangnya tak lebih dari 25 cm dengan taksiran berat 500 gram maksimal. Bayi itu membiru abu abu tak bergerak di lantai kamar mandi. Kulitnya masih licin tanpa rambut dimanapun. Belum terlihat gurat2 garis telapak dan sidik jari di kaki dan tangannya. Pada beberapa jemarinya belum tumbuh kuku. Kelaminnya belum terbentuk sempurna. Tak mungkin ada kehidupan dalam jasad begitu. Ibu itu menangis, menjerit2 tidak mau beranjak dari kamar mandi.
Kemudian saya, membereskan newborn non-viable baby, dan memasukkannya berikut plasentanya ke dalam baskom besar, lalu menutupnya dengan kain steril putih. Sengaja belum saya bungkus rapih supaya ayah si baby bisa melihatnya dulu.
Selang beberaapa menit saya mandi, ganti baju dn beristirahat. Lalu entah mengapa saya ingin melihat lagi si bayi mungil. Saya datangi baskomnya, saya singkap penutup putihnya saya pandangi jasadnya dengan sedih.
Lalu tiba2...
Iga-nya bergerak.
Dia bernafas.
Langsunglah kami mengambil tabung oksigen, suction untuk menyedot lendir yang menghalangi jalan nafas bayi, menyelimuti baby dengan linen kering, menyoroti dengan 3 lampu pijar, dan mengalasi baby dengan warmer. Dengan nasal canule dewasa (seadanya) kami memeganginya menempel pada hidung baby. Mengganti alasnya dengan linen kering dan hangat, menyelimutinya. Berganti-ganti.
Sekitar 30 menit setelah itu, warna kebiruan di wajah baby memerah, dan dia menangis lirih.
Eee....aaaa...eeee....
Perasaan kami tak terkatakan deh mendengar suara pelan sederhana itu.
Ayah si bayi tiba, lalu melihat keadaan bayi-nya dan menangis. Limbung hampir pingsan. Sayangnya kondisi baby sangat tidak stabil sehingga riskan untuk dibawa tanpa instalasi ambulans ke RS dengan fasilitas yang lebih lengkap. Lagipula sudah keputusan keluarga untuk membawa baby saja pulang, karena tidak memiliki biaya untuk perawatan intensif di RS (yang pasti tak kan sedikit).
Saya pun tau prognosisnya, seandainyapun baby dibawa ke RS lengkap. Nasa canule seadanya yang sedari tadi dipasang terpaksa di hidungnya juga theoritically will irritate her nasal mucous and lungs.
Beberapa jam kemudian adik saya texting mengabarkan baby meninggal. Non-viable baby born, berhasil bertahan beberapa jam setelah sebelumnya bermenit-menit kedinginan di basahnya lantai kamar mandi, dan tanpa support oksigen dan kehangatan di dalam baskom dingin.
Miracle.
Setelah beberapa lama, masih membuat speechless.
-uma-
Friday, March 2, 2012
2 a.m.
This exactly is time when you would coincidentally up from sleep,
A few seconds later someone whom you really fall for would popped up into your mind,
Then His/Her Face would haunt your brain until ….. the next morning …… where you have to prepare yourself to go to work.
And the question would popped up again fot the hundredth time,
“How IT could be end up like THIS?”
-uma-
Thursday, March 1, 2012
Ironi Negeri
P: Dok, obat saya jangan banyak – banyak
D: Iya pak, ini Cuma dua macam, kok, saya kasih buat satu minggu dulu, nanti kontrol ya, luka di kaki-nya kita lihat lagi.
P: buat dua hari saja dok, saya nggak punya uang.
D: Yasudah buat sementara dua hari dulu, sisanya ditebus besok lagi ya
P: Doakan saya aja dok, mudah – mudahan 2 hari ini saya sembuh, saya nggak kuat beli obat lagi.
D: ….
Episode Contusio Cerebri
P: Tolong, Dokter.. anak saya ketabrak mobil.. diem aja daritadi saya panggil, banyak banget darahnya dok.. dari telinganya juga keluar..
D: Ibu, ini saya harus Rujuk ke RS, saya nanti kasih pengantara rujukan dan siapkan ambulansnya ya
P: Dirawat dokter saja, dok.. saya nggak punya uang buat ke RS
Episode Stroke
D: Bu, bapak harus segera dibawa ke RS ya, saya nggak bisa kasih obat apa – apa, emang harus dibawa ke yang fasilitasnya lebih lengkap.
P: iya dok, .. Saya kumpulin keluarga dulu
(Besoknya di depan ruamhnya ada bendera kuning)
Episode Malnutrisi dan Kurang Energi Protein
D: Bu, anak umur segini harusnya beratnya nggak segini bu, ini sangat kurang..
P: Iya dok. Makannya mau padahal. Saya kasih indomie, dia mentah juga doyan, dok. Dulu waktu kecil sih dia suka juga makan tanah sama batu.
Episode Post Sectio Caesaria
D: bu, Kenapa bekas luka operasinya jadi begitu? Ibu nggak doyan makan? Apa obatnya nggak diminum?
P: saya makan dok, nasi putih sama garam. Sengaja nggak makan ikan dan telor dan ayam, takut bekas operasi saya jadi amis.
D: Ini luka-nya nggak sembuh – sembuh, bu..
P: Lagian irit dok, makan begini.... saya seneng kok,....
Orang Miskin Dilarang sakit !!!
Sudah sakit, Susah Sembuhnya !!!
Setiap hari saya terlibat dengan percakapan macam begini,
Dan sekarang, ketika sedang melepas lelah sambil makan pisang goring di kamar jaga, saya menonton berita di TV:
Pembangunan toilet 2 Milyar,
Pembangunan Lahan Parkir 3 Milyar,
Renovasi Kantor 4 Milyar,
Bikin kolam Renang 5 Milyar,
Pesan Cincin dan lencana keanggotaan 6 Milyar,
Bla… bla… bla…
Apa Sih ?!
(Okay, I dramatized last sentences. But Still…ironic !! I think You Got the point)
Emang Kenapa kalu toiletnya nggak all brand luxurious new?
Emang Kenapa Kalau parkir mobil jadi susah?
Emang Kenapa Kalau kantornya kurang mewah?
Emang kenapa kalau Catnya agak usang?
Compare to masalah kesehatan yang dihadapi orang – orang kurang berpunya, rasanya ……………………
Oh, Please.. Ladies and Gentlement, we know WE CAN do more !
-uma-