Sungguh saya sedang tak ingin
pulang,
Tak ingin hari berlangsung
selain yang begini.
Tak ingin melanjutkan hidup.
Bagaimana tidak,
Seluruh panca indera
dimanjakan batuan tinggi menjulang, hamparan hijau, percikan air, pelukan
kabut, dan harum cemara.
Hati berulangkali jatuh cinta
dengan senyuman makian keluhan celotehan tertekan orang-orang yang terpaksa menjalani
yang mereka tanpa disadari tidak mereka nikmati, demi menikmati dunia.
Tuhan, saya sedang berada
pada zona kenyamanan.
Berada pada kepuasan
rata-rata.
Zona dimana saya merasa
akrab, seolah saya memang terlahir melakukan ini.
Sekaligus dimana saya merasa
asing, karena saya mencari-cari dimana diri saya yang dulu, berhasrat pada
cita-cita dan petualangan.
Seret saya dari kenyamanan
ini, Tuhan.
Walaupun nantinya saya akan
compang-camping menjalani hari tanpa kepastian.
Namun saya tau, itu nantinya
akan menjadi hari-hari dimana saya akan bisa bangga pada diri sendiri, bahwa
saya sanggup menolak sebuah kepuasan rata-rata.
-uma-
No comments:
Post a Comment