Entah bagaimana cara wanita
ini,
Dari gadis kalem di tempat
kecil yg tenang, berjuang menyelesaikan sekolahnya, dan memberanikan diri
hijrah mempertaruhkan hidup nyamannya di kota paling tidak pasti di negri ini.
Entah bagaimana pula caranya,
Memiliki energi curahan
langit,
Membesarkan anak-anaknya
sambil mengais rezeki siang malam.
Memiliki waktu berlimpah ekstra,
Sempat-sempatnya memakaikan
kaos kaki membuatkan sarapan, mengemas bekal, dan mengantar anak-anaknya ke
sekolah, sebelum memulai peraihan rezeki materialnya setiap hari.
Entah dari mana datangnya
cinta itu,
24 jam sehari, tujuh hari
seminggu dapat menunggui merawat anaknya yang sakit, meninggalkan segalanya,
rutinitas kerja, teman-teman, kehidupan sosialnya.
Berada di dekatnya seperti di
terangi sinar bulan di malam hari.
Sinarnya lembut, namun cukup
kuat mencerahkan langit malam.
Saya sangat menyayangi wanita
ini.
Dia juga pastinya sangat
sangat menyayangi saya.
Puja puji bagi Tuhan semesta
alam,
Telah menghadirkan sinar
bulan seindah dia dalam hidup saya.
-uma-
No comments:
Post a Comment