Tapi ada yang lain hari ini,
saya dibangunkan oleh alarm handphone, bukan oleh suara ibunda yang menyuruh
bergegas siap-siap ke masjid. Atau oleh suara bapak yang iseng-iseng suka
bertakbir keras2 di telinga kami. Tahun ini saya terbangun di kamar sendirian.
Sedih amat, hari raya seorang
diri begini.
Jauh dari keluarga.
(Supaya lebih menghayati
ketika membaca, boleh sambil menyetel lagu Home by Michael Buble)
Segeralah saya mandi,
berkemas siap siap ke lapangan sepakbola, untuk shalat idul fitri berjamaah.
Setelah menelepon teman "Hoi amanda, mari jalan!" Maka berangkatlah
kami dengan ceria menuju sumber suara lantunan takbir hari raya.
"Allahu akbar,
allahuakbar allahu akbar, laaailahailallahuwallahuakbar, allahuakbar
walillaahilhamd"
Selepas shalat rakaat kedua,
saya mellow lagi. Inginnya habis mendengarkan ceramah ini, salam2an sama
keluarga, makan sama-sama hingga kekenyangan. Namun apa daya.
Sedih amat, hari raya seorang
diri begini.
Jauh dari keluarga.
(Supaya lebih menghayati
ketika membaca, sekali lagi dianjurkan boleh sambil menyetel lagu Home by
Michael Buble)
Tapi tau2 saya menatap
langit. Subhanallah banget bisa shalat di tanah dikelilingi pegunungan begini.
Setelah menatap langit, hati saya sedikit tenang. Saya tau, di suatu tempat disana,
orang2 tercinta juga sedang di naungi langit yang sama. Hembusan angin akan
menghantarkan rindu saya ke mereka.
Kemanapun saya pergi, mereka
tetap ada untuk saya, seperti bintang yang tak selalu terlihat, namun
sebenarnya selalu ada.
Alhamdulillah.
Selamat idul fitri 1433 H.