Saturday, January 30, 2010
Remembering These
3 a.m. in the morning ...
“Makanya, Dik..Jadi orang harus BERILMU, supaya ndak menyusahkan orang lain…Ya ??!”
- Dr. Dyah Sri Puspitaningsih , Sp.Rad –
Diucapkan pada suatu siang di Departemen Radiologi RSUP Fatmawati, ketika ada salah seorang staf melakukan kesalahan yang sama berulang kali.
Dari sini saya belajar untuk selalu TAHU apa yang kita lakukan, UNTUK APA kita melakukannya.
“Memang, kuliah kedokteran itu mahal. Tapi, Ingat !! Kalau sudah jadi dokter nanti, JANGAN pernah nyuruh pasien m’bayari uang kuliah Anda. Anda mau jadi dokter kan keinginan sendiri . Nggak ada itu namanya ngejar ‘balik modal’..”
- Prof. Dr. Sidharta Ilyas , Sp.M(K) –
Diucapkan pada sebuah seminar tentang Korelasi Katarak dan Diabetes Melitus.
Dari sini saya belajar bahwa seorang dokter tidak seharusnya semata mengejar materi.
“Kalau masih begini sikap anda, lupakan saja cita – cita menjadi dokter. Bangsa ini TIDAK BUTUH anda sekalian..”
- Dr. H. Widagdo , Sp.A(K) –
Diucapkan pada suatu siang di kelas kepaniteraan dasar Pediatri, ketika kami pasif dalam diskusi karena kurang mempersiapkan materi.
Dari sini saya belajar untuk tidak setengah – setengah dalam berusaha menggapai cita.
“Mau jadi dokter ya harus TEKUN. Lha bahannya saja se-buanyak gitu. Harus mau belajar terus, tanpa bosan. TEKUN ITU MUTLAK, nggak cukup jadi dokter HANYA CERDAS tanpa ketekunan..”
- Drg. Norma Hiariej –
Diucapkan di Poli Gigi dan mulut RUSPAU Antariksa, ketika kami belum cukup siap menerima bimbingan Drg. Frida Tilaar tantang Infeksi Odontogenik dan Infeksi Fokal.
Dari sini saya catat, kalo bakat tanpa usaha sama aja bo’ong.
Selama ini, saya masih suka merasa gimanaaa…gitu kalo inget perkataan mereka. Mudah – mudahan efeknya positif buat saya dalam menapaki perjalanan mengejar cita inii…
Tapi, dari itu semua, gak ada yang lebih berkesan dari…
“Selamat Tinggal , ya Temen – temen semua. Sampe ketemu lagi, ya.. Janji, ya..kalo nanti ketemu lagi kalian udah pada jadi dokter,..titip cita – citaku ini, ya..”
Diucapkan oleh teman kami,,sesaat sebelum dia meninggalkan kampus karena tidak memungkinkan baginya meneruskan kuliah kedokteran.
Waaa…mudah- mudahan saya bakal sering mengingatnya..
Dan menjadi semangat..dalam menjalani hari – hari ini..
Terimakasih, semuanya..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment