Huehehehehehehehehe…
Sudah lama ingin menulis yang semacam ini, momen yang pas juga banyak, tapi gak sepengen saya nulis pada saat ini…
Jadi, ada kejadian hari ini…
Dimana seorang teman tega membiarkan teman lain berada dalam keadaan sulit, padahal dia sangat bisa berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Well, membutuhkan sedikit pengorbanan, sih, karena menolong kali ini berkaitan dengan substitusi, tapi nggak menjadikan keadaan jadi gak adil..dan It ends up dengan teman yang berada dalam kesulitan tetap sulit, sedangkan teman yang satunya mendapat keuntungan yang sangat menyenangkan.
I just keep wondering, How come?? We all in this together so far, how come??
Hmmm…tapi prasangka baik tetap harus dipakai disini. Walaupun saya heran mengapa dia tega, tapi gak membuat saya berhak memberikan judgment tertentu pada teman yang kebetulan sangat beruntung ini. Saya tidak benar – benar tahu posisi dia dan melihat dari kacamatanya..
Cukup sering, kan ya, hal macam ini terjadi??
*Sigh*
Dalam beberapa keadaan, sering orang merasa insecure, kemudian menggunakan segala cara untuk menyelamatkan dirinya, termasuk mengorbankan sahabatnya sendiri. Tapi ada juga keadaan dimana sebenarnya bukan keadaan insecure, tapi tetap mengorbankan sahabatnya sendiri, demi keuntungan yang lebih besar.
Yah, … apa sih artinya teman atau sahabat?
Bukannya kita memang hidup bersama, ya? Bersosialisasi, saling berbagi cinta dan kasih sayang..
Kita memperlakukan orang, sebagaimana kita ingin diperlakukan. BUKAN memperlakukan orang *atau teman* sesuai keadaan kita saat itu.
Bagi saya, teman itu untuk selamanya. Walaupun suatu saat berpisah, karena pindah domisili atau karena kesibukan misalnya, tetap aja kita harus jaga silaturahmi dengan kualitas yang minimal sama, syukur – syukur bisa makin dekat. Untuk tujuan itu dikembangkan teknologi komunikasi kan ya? Thank GOD saya hidup di era seperti ini, dimana berkomunikasi dengan siapapun dimanapun bisa dilakukan dengan mudahnya..
Beberapa kali saya mengalami konflik dengan sahabat. Ada yang kejadian membuat saya makin dekat dengan mereka, ada juga konflik yang membuat teman meninggalkan atau menjauhi saya. Hehehe… Bukan, yang menjauhi saya bukan karena mereka orang jahat. Mereka orang baik, teman yang baik sebenarnya. Tapi mungkin ada yang kurang dalam persahabatan kami.. Setelah saya ingat – ingat, sebenarnya kuncinya di KEPERCAYAAN. Dengan kepercayaan itu akan timbul PRASANGKA BAIK. Yah, gak ada lagi deh salah paham atau salah pengertian antar sahabat atau salah komunikasi. Kasih sayang yang tumbuh juga akan tumbuh tanpa halangan. Indahnya.. :j
Saya sendiri banyak belajar, bagaimana menjadi teman yang baik. Bagaimana menempatkan ego, agar ia menjadi kekuatan, bukan sebagai perusak hubungan sosial saya dengan orang – orang tersayang. Mungkin saya akan tetap amatir dalam menjadi teman yang baik, dan seumur hidup masih harus terus belajar untuk menjadi salah satunya.. Hehehe, siapa takut ??
Mengenai konflik,
well..True friends will stay..
Itu yang saya pelajari dari konflik – konflik yang pernah saya alami. Teman yang baik akan bisa mengerti, atau mencoba untuk mengerti duduk persoalan yang sebenarnya. Teman yang baik akan tahan banting terhadap perbedaan yang ada, karena memang everybody’s unique, dan dia menghargainya..
Teman yang baik adalah teman yang bisa dijadikan TEMAN SELAMANYA.
Kadang teman selamanya *atau yang hanya teman sesaat* baru bisa kita temukan setelah mengalami masa – masa susah..
They’re everywhere, kok !!
Heheheheheheee…
Thank GOD I think I already found some … :j
No comments:
Post a Comment